Sebuah Hikmah Menonton Balapan

Ini adalah sebuah repost dari blog wordpress saya dengan nama yang sama hanya berbeda domain saja wordpress.com dan blogspot.com " blogcatatanrandom.wordpress.com ". Tulisan ini ditulis pada bulan juli 2020 lalu saat ini direpost dengan sedikit suntingan.

Belum lama ini perhelatan balapan terbesar di Dunia yaitu motoGP (https://www.motogp.com/) dan F1 (https://www.formula1.com/) telah kembali di gelar. Dengan protokol kesehatan tentunya. Tidak ada lagi penonton yang menghadiri perhelatan tersebut di arena balap secara langsung. Bukan untuk selamanya saya berharap karena tahun depan indonesia punya agenda balap motoGP di sirkuit baru Mandalika , karena sebelumnya rencana besar sudah gagal yaitu Formula E yang akhirnya gagal di gelar di Jakarta bulan Juli Tahun 2020. Demi keamanan dan kesehatan warga negara indonesia harus rela membatalkan formula E. Semoga tahun depan sudah bisa. aamiin. (Karena ini di post ulang di tahun 2023 akhirnya formula bisa digelar tahun lalu untuk pertama kali di tahun 2022 di sirkuit ancol)

Awalnya saya menulis ini karena menonton vlog om mobi yang melakukan balapan virtual dengan car simulator (https://www.youtube.com/watch?v=2kMnjtiITdg). Dari sebuah arena balap bukan hanya sebuah mesin yang cepat dan bertenaga saja faktor untuk menjadi pemenang. Masih ada faktor lain, salah satu yang terbesar adalah pembalap. Selain pembalap tentu banyak lagi di paddock berbagai bagian yang mendukung terciptanya tim yang handal, mekanik, engineer, dan segala macamnya.

Saya hanya ingin menghubungkan hal-hal yang dilakukan oleh pembalap saat balapan dengan kehidupan kita. Bagaimana sang pembalap harus breaking, throtling, menyusul lawannya, dan tetap berada pada racing line agar efektif dalam balapan. Karena ketika menurut saya hal itu sama seperti sebuah perjalanan hidup seseorang kapan kita harus bergerak lebih cepat, menentukan kapan breaking, dan tetap berada pada tujuan hidup kita dan juga cita-cita yang kita tuju. Seorang pembalap bisa saja terlalu bernafsu saat ingin membalap lawanya, karena lawan sudah berada dekat dengan dia atau sudah menyusulnya, berniat ingin mengimbangi namun lupa waktu yang tepat untuk breaking dan turning, so bisa jadi pembalap malah tergelincir keluar dari racing line, bahkan bisa terjatuh. Memang bisa saja seorang pembalap melakukan hard breaking untuk menyusul lawan saat di tikungan, seperti yang sering dilakukan marc marquez, seorang juara dunia 8 kali. Dengan hard breaking tentu marquez dapat segera mendekati lawanya dan segera menyusulnya. Namun, hal itu harus disesuaikan dengan kondisi motor dan fisik pembalap, dalam hal ini motor bisa ban dan performa pengereman.(tambahan tahun 2023 : dengan kondisi dan performa motor yang tidak baik seperti yang terjadi pada motogp prancis 2023, marc marquez terjatuh saat berduel dengan bagnaia padahal menyisakan dua lap lagi dan marquez saat itu berada di posisi 3 untuk podium. Memang performa motor Honda tahun ini (2023) sangat jauh dibanding kompetitornya)

Saya rasa hal itu seperti dalam kehidupan kita, dimana kita terlalu terpesona dengan keberhasilan orang lain, namun lupa dengan pencapaian kita. Memang belum waktunya kita untuk mendapat hasil yang kita inginkan, sebaiknya kita tetap berada pada racing line dan bisa finish sampai ke cita-cita kita. Untuk perbaikan kita mungkin perlu memperbaiki strategi kita bukan mengubah tujuan kita. Bagaimana settingan mesin, bisa analogikan perilaku kita, ibadah kita dll. Selanjutnya bagaimana cara kita mengerem, dalam hal ini bisa kita analogikan sebuah kesabaran. Lalu bagaimana kita segera throtling saat keluar tikungan, seperti usaha kita yang keras dan cepat, cerdas juga tentunya.

Saya kira sekian semoga hal ini dapat memberikan semangat kepada penulis peribadi dan juga pembaca.

blogcatatanrandom.blogspot.com